Home » » Konsep Akrual

Konsep Akrual

Posted by LANDASAN TEORITIS on Kamis, 25 Maret 2021

Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) nomor 6 paragraf

139 seperti yang dikutip Widowati (2009) menyatakan bahwa akuntansi akrual menekankan pada catatan pengaruh keuangan terhadap kesatuan transaksi dan kejadian lain  dan  keadaan  yang  mempunyai konsekuensi kas  untuk  kesatuan dalam periode kejadian atau transaksi tersebut dan keadaan yang terjadi daripada hanya dalam periode kas yang diterima atau dibayar oleh kesatuan tersebut.

Dalam akuntansi dikenal istilah basis akrual dan basis kas. Basis kas digunakan untuk mengakui pendapatan dan beban atas kas tunai yang diterima. Sedangkan basis akrual digunakan untuk menentukan penghasilan pada saat diperoleh dan untuk mengakui beban yang sepadan dengan penghasilan pada periode yang sama, tanpa memperhatikan waktu penerimaan kas dari penghasilan bersangkutan (Widowati, 2009). Sesuai dengan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan dalam Standar Akuntansi Keuangan per 1 Juli 2009, untuk mencapai tujuannya, laporan keuangan disusun atas dasar akrual. Dengan dasar ini, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan. Laporan  keuangan  yang disusun atas  dasar akrual memberikan informasi kepada pengguna tidak hanya transaksi di masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas tetapi juga kewajiban pembayaran kas di masa depan serta sumber daya yang mempresentasikan kas yang akan diterima di masa depan.

Konsep akrual digunakan untuk memenuhi konsep dasar akuntansi matching. Menurut konsep ini, pengakuan beban dan pendapatan harus diakui sesuai dengan hak yang diukur dalam satu periode akuntansi tanpa mempertimbangkan adanya penerimaan kas tunai. Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi jika kenaikan manfaat ekonomi di masa depan berkaitan dengan peningkatan aset atau penurunan kewajiban. Beban diakui dalam laporan laba rugi jika penurunan manfaat ekonomi di masa mendatang berkaitan dengan penurunan aset atau peningkatan kewajiban telah terjadi bersamaan dengan pengakuan- pengakuan kenaikan kewajiban atau penurunan aset. Oleh karena itu, pengakuan pendapatan dan beban menurut standar akuntansi yang diterima umum menggunakan konsep akrual

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan nomor 1 per 1 Juli 2009 tentang Penyajian Laporan Keuangan menyatakan bahwa perusahaan harus menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali kas. Dasar akrual dalam laporan keuangan memberikan kesempatan kepada manajer untuk memodifikasi laporan keuangan untuk menghasilkan jumlah laba yang diinginkan. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) ini memberikan kesempatan kepada manajer untuk memodifiksi laporan keuangan untuk menghasilkan laba sesuai yang diinginkan.

 Standar  Akuntansi  Keuangan  juga   memberikan  keleluasaan  kepada manajer untuk memilih metode akuntansi dalam menyusun laporan keuangan. Deteksi atas kemungkinan dilakukan manajemen laba dalam laporan keuangan secara umum diteliti melalui penggunaan akrual. Jumlah akrual yang tercermin dalam penghitungan laba terdiri dari discretionary accrual dan nondiscretionary accrual. Nondiscretionary accrual merupakan komponen akrual yang terjadi seiring dengan perubahan aktivitas perusahaan. Discretionary accrual merupakan komponen akrual yang berasal dari earnings management yang dilakukan manajer (Halim, et al., 2005 dalam Widowati, 2009).

Zahara dan Veronica (2009) mendeteksi kemungkinan adanya manajemen laba   dalam   perbankan   syariah   di   Indonesia   melalui   penggunaan   akrual diskresioner yang telah disesuaikan dengan karakteristik perbankan. Model ini dianggap sebagai model yang paling baik dalam mendeteksi manajemen laba dan memberikan hasil paling kuat (Dechow et al., 1995 dalam Pudyastuti, 2009).


Thanks for reading & sharing LANDASAN TEORITIS

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Posting Komentar